ilana by t. Sandi
stumorang.
Bintang pertama untuk synopsis
di belakang cover. Kebetulan saat membeli novel ini saya tertarik saat melihat
synopsis di cover belakangnya.
“bertemu
kembali. Kau dan aku. Berhadap-hadapan, saling menatap. Tak ada sepatah katapun
yang meluncur dari mulut kita. Namun sebaliknya, mata kita berbicara. Bertanya
kabar, mengungkap rindu, dan berbagai kisah-kisah lama.”
Bintang
kedua, untuk wisata tuktuk. Ini novel indonesia banget! Aku suka cara kak sandi
menggambarkan tuktuk melalui ingatan ilana. Kebetulan aku belum pernah ke
medan, mungkin tuktuk menjadi wishlist traveling dalam negri. Ya, sesungguhnya
aku suka penulis yang menggambarkan keindahan negaranya sendiri.
Bintang
ke tiga buat ceritanya yang bagus, aku suka cara ilana memandang jerry yang
jelas-jelas seperti memandang banci. Jerry itu ngejengkelin,
Terus
tokoh arfan, saat ilana menggambarkan perasaannya terhadap arfan. Aku ikut
andil dalam sakit hatinya ilana, duh lan, kenapa gak ikut kabur ke jogja aja
sih? Mungkin ceritanya bakal beda. Hehehe *dijitak sama kak sandi*
Kalo
mercy, kenapa lo jadi sahabat ngejengkelin banget sih? Huh! Pingin aku timpuk
aja pake blash on. Hihi. Sahabat macam apa yang gak care sama sahabatnya? Eh
tapi semua yang di katakana mercy itu ada benernya juga sih. Well di dunia
nyata. Sahabat itu selalu ngedukung keinginan sahabatnya. Apalagi soal cinta.
Kalo mercy tau ilana cinta mati sama arfan, kenapa dia gak dukung? Setidaknya
please di awal cerita mercy jangan memandang arfan sebelah mata. Mungkin pas
arfan datengnya sama sonya mercy baru boleh benci sama arfan.
Tokoh
bram dan prast. Apa mereka juga sama kayak mercy dan jerry? Tapi kayaknya bram
agak sedikit beda deh. Buktinya dia ngomong sama arfan waktu di rumah sakit.
Tapi menurutku, hey kalian ini kakaknya ilana, laki-laki pula. Masa mau diem
aja adik perempuan semata wayang kalian mau di kawinin? Ada yang kontra sedikit
dong. Setidaknya mau ngebawa kabur ilana buat ketemu sama arfan kek, kan
kasihan dia :’( *ngikut nangis* kayaknya aku sukses di buat kak sandi terharu
sama cintanya liana ke arfan.
Terus
*lho ini terus2 mulu kayak tukang parkir aja* pas arfan dan ilana ketemu di
bangku taman deket sekolah arfan pake nanya “apa kabar?” Kalo aku jadi ilana
aku udah jerit jeritan. Dasar lo cowok bego! Kemana aja selama ini? Hah? Gak
punya hati apa? *drama queen* hihihi
Ending,
cukup mengejutkan. Aku gak bakal ngira kalo ilana lebih memilih jerry. Iya sih
jerry cintamati sama entu cewek hihi.
well, secara keseluruhan aku suka sama
ceritanya. Menarik! Salam buat duit recehan yang di lempar dari atas kapal.
Kayaknya enak ikutan mungutin itu duit. Lumayan kan buat kerokan sama emak gak
musti ngerogoh celengan ayam :p
No comments:
Post a Comment