Sebelum menjadi kita, aku dan kamu adalah dua buah tanda tanya yang berusaha mencari jawaban dengan ke-mengertian, sampai pada akhirnya kita lelah, menyerah dan berhenti di sebuah titik, untuk saling berpegangan agar bisa meneruskan perjalanan.

Friday, December 7, 2012

pada detik ini


seharusnya aku sudah bisa membuang semua lelah tentangmu,

tersenyum leluasa tanpamu.

Aku yakin bahwa seluruh napasku sudah terisi oleh ingatan lampau yang terus menyiksa diri.

Entah harus bagaimana aku mengakhiri.

Menurutmu seperti apa perasaan hati yang letih menanti?

Di balik kisah ini,

kadang aku menyalahkan waktu yang terus mematahkan langkahku.

Menarikku untuk terjerat kembali darimu.

Kadang mimpi belum bisa menjadi tolak ukur.

Tentang perasaan yang lama tertinggal,

tentang hati yang belum bisa mengerti.

2 comments: