Sebelum menjadi kita, aku dan kamu adalah dua buah tanda tanya yang berusaha mencari jawaban dengan ke-mengertian, sampai pada akhirnya kita lelah, menyerah dan berhenti di sebuah titik, untuk saling berpegangan agar bisa meneruskan perjalanan.

Friday, April 29, 2011

note novel

Aku seperti mengalami horor night saat mengetahui mas delan yang telah mempunyai pacar. Setelah itu aku berusaha untuk menghapus mas delan dari hatiku memangsulit apalagi mas delan kan first love ku. Hari ini aku harus pulang telat karena ada tugas  kelompok dari bu sarah tentunya aku sekelompok dengan arza, bu sarah si yang menentukan tapi gatau kenapa aku dan arza selalu
Selalu dapat bagian yang sama. Dan benar kata arza tidak sedikit orang yang menganggap kami pacaran termasuk bu sarah. Kami yang mendengar kasak-kusuk gossip kaki lima seperti itu Cuma ber haha hihi doang untuk menanggapi hal itu. Ada 6 orang di kelompokku, aku (pastinya),febry,elisa,hany,arza dan satu lagi elang. Sial kan ada elang pula. Ini yang aku gak suka. Tadinya aku sempat meminta sama bu sarah supaya elang diganti sama yang lain tapi bu sarah tidak mengizinkannya entah karma alesan apa aku juga gatau. Sial banget si aku ini. Buat hany si enak bias mantengin elang terus-terusan tapi aku? Jangankan ngeliat, ngelirik aja OGAH!
Mereka sepakat untuk belajar di rumah elisaaku pun setuju, tapi yang aku gak setujunya aku harus berada di mobil elang, bersama elisa,febri dan elang pastinya. Tadi aku ingin sama arza naik motor tapi hany keburu nemplok duluan di motor arza, katanya suka sama elang tapi arza di embat juga , huh maunya apa sih?. Dari pada aku harus jalan kaki ke rumah elisa, jauh banget, apa aku niaik ojel aja? Atau naik taksi?  Gak mungkin naik taksi. Untuk remaja seperti aku naik taksi itu pasti menguras kantong, uang jajan ku kan gak seberapa , mamah hanya membeiku uang ceban lebih goceng itu juga syukur-syukur kalo lebih. So.. sekarang aku harus memeksakan bokongku di salah satu jok mobil elang.

SISTEM EKSKRESI IKAN
Iyu materi yang di berikan bu sarah untuk kami bahas bersama.
“system ekskresi ikan berupa ginjal yang berfungsi sebagai pengekskresian limbah nitrogen dan mengatur tekanan osmosik cairan tubuh” jelas hany membuat kami ber-ooo-ria.
“cairannya berupa apa aja?” Tanya arza
“limbah hasil ekskresi ikan terdiri atas sembilan puluh persen amoniak dan urea yang di buang melalui anus”jelasku. Hemmm aku gak bilang aku pinter ya. Cuma aku gak bilang juga aku tergolong orang-orang bodoh. Aku sedikit mengerti soal ini , terutama dari buku-buku yang aku baca, kebetulan papah adalah dosen di salah satu universitas swasta di Jakarta so beliau adalah lutu buku, dan otomatis beliau menanamkan kebiasaan membaca kepada anak-anaknya termasuk aku. Bahkan alba saja yang masih kecil di biasakan membaca buku-buku cerita ataupun fable.
“ilan tuh bias keringatan gak?” Tanya elang membuatku tersontak melotot.
ini pertanyaan yang menurutku aneh. Ikan keringetan? Ckckck.
“ikan mengekskresikan banyak urine yang telah di encerkan oleh ginjal bukan berupa air keringat yang di ekskresika seperti manusia tapi ceiran ammonia dan urea” jelasku cukup logis.ini dia yang ku sukai dari pelajaran eksakta terutama biologi karena pertanyaan bodoh macam tadi bias di jawab secara logis, pastinya jawabanku bias di terima dan masuk akal dong.
“perbedaan hipotonis dan hipertonis apa?” Tanya elisa seraya mencari jawaban di glosarium buku halaman belakang.
“aduh elisa masa gitu doing lo gak tau, hipotonis itu larutan yang memiliki konsentrasi rendah dan hipertonis sebaliknya”kata febry dengan gaya sok tau, dia mirip eksilopedia  education aja hehehe.

Aku menerima SMS dari mas delan setibanya aku di rumah
From: mas delan
Hai tami , lagi apa? Kok kemarin ym ku gak di bales?
Ngapain coba dia SMS-ku? Belum puaskah menghancurkan hatiku? Aku melemparkan handphoneku ke tempat tidur, lalu aku mengganti pakaian dan pergi makan di pantry. Mas bintang menarik salah satu kursi di pantry dengan wajan yang tak sedap.
“mas bintang kenapa? Kalah main ps lagi sama mas dika?” tanyaku penasaran. Mas bintang bakal cemberut asem dan marah-marah sendiri kalo dia kalah main takken2 sama mas dika. Mas dika itu sepupu-ku, hemm tepetnya dia anak bude-ku.
Mas bintang menggeleng
“lalu kenapa?” tanyaku kembali.
“cewek yang mas suka jalan sama temen mas ,dek” katanya lemas.
Dan kembalilagi ku temukan orang yang tengah patah hati , ternyata gak Cuma aku tapi mas bintang juga (yes punya temen)kenapa semua orang ribet sama yang namanya cinta? Perasaan dulu waktu aku masih duduk di bangku SD aku gak pernah se-nelangsa ini deh. Sekarang aku belingsatan tanpa mas delan di hatiku. Begitu juga mas bintang yang tengah merasakan sakitnya sama sepertiku.

Lama-lama aku trbiasa kok dengan kacamataku yang sekarang nyangkut di depan mataku, gak seburuk yang ku kira kok.
Hany ternyata mencari-cariku dan langsung bilang “gue muter-muter gedung sekolah nyari batang idung lo tau” kata hany yang berhasil menemukan ku bersama arza dikantin. Hany menyeretku menjauhi arza. Oh ternyata hany ingin berbicara dengan ku, ku tebak hemm sepertinya sedikit penting sampai arza ku tinggalkan.
“tami lo kan deket sama elang tolong kasi ini yak e elang” kata hany seraya senjulurkan sepucuk amplop merah jambu kearahku.
Apa maksudnya? Aku deket sama elang? Deket dari hongkong! Asumsi lo salah hany! Hany tuh gak mikir apa kalo aku tuh sama sekali ogah deket-deket sama elang Cuma sekali pulang banreng aja di bilang deket, itu juga karma TERPAKSA kalo engga ih makasi deh.
“hemm kenapa lo ngasih nya ke gue? Kalo ngasi langsung kan lebih enak” aku sedikit menyarankan tujuannya si mau nolak hehe
“gue malu kalo ngasih langsung tam, gue percaya elo kok.” Katanya pasti. Krasa-ku mengatakan TIDAK. Hany membujuk-ku agar membantunya. Iya iya aku mau membantu hany, dan tentu saja hal ini masih rahasia.

Arza izin pulang pada jam istirahat ke-2 karena nanti sore ia akan mengikuti CUP di sekolah BAKTI UTAMA. Jadi musti persiapan buat kompetisi nanti. Terus aku? Pastinya harus pulang tanpa arza, huft males deh. Aku merasa kebelet pipis
saat jam pelajaran berlangsung maka dari itu aku segera ngabur ke toilet, usaimenyiram kloset dengan kurang dari seember air aku menemukan sosok elang dihadapanku
elang? Ngapain dia? Mengganggu pemandangan-ku saja.
“ngapai lo disini? Mau ngintip ya?” tanyaku sinis.
“emang menurut lo yang pergi ke toilet Cuma buat ngintipin lo dang? Kurang karjaan amat gue!”katanya sukses membuatku keki. Aku menuduhnya tanpa alasan yang konkrit. Aku terjebak dalam kata-kataku sendiri. Sial sial sial.
“ini buat lo” kata ku menjulurkan sepucuk surat tadi, mumpung elang ada si depan mataku jadi kuberikan saja, setelah itu aku langsung ngabur menjauhi manusia nyebelin itu tanpa menyebut identitas yang mengirim surat, hemm pastinya ada dong nama hany di dalamnya. Aku gamau lama-lama liat elang bias bias nanti aku cepet tua di bikinnya karena aku yang selalu esmosi eh salah maksudnya emosi saat bertemu elang.

Aku mendekati erlita teman sekelas-ku yang sering di juluki enci. Bukan Cuma karena matanya yang sipit ataupun keturunan tionghoa aja tapi dia sering menjajakan barang dagangannya di kelas mulai dari pulsa,  baju, dress, nasi uduk, alat kosmetik,minyak wangi, dan masih banyak lagi yangtidak bias ku sebutkan disini. Hemm mungkin kalo misalkan pacarnya bias di jual dia bakal ngejual pacarnya juga kali ya? Hehe tapi gak separah itu kok soalnya belum ada bukti yang autentik kalo si lita mau jual pacar. Menurutku dia cantik sih dengan rambutnya yang ikal dan bulu yang cukup lentik untuk menghiasi matanya. Rambutnya yang sering di cablakin sama anak se-kelas buceri (bule ngecet sendiri) pilang sih soalnya.hemmm satu lagi yang aku sukai dari si erlita ini gaya ngomongnya itu lho yang suka nyablak dan gak di ayak. So dia ceplas-ceplos dan itu membuat perutku menggelitik.
Eh ko jadi keterusan ya ngomongin enci glodok si? Balik lagu yuk e cerita. Aku mendekatinya pastinya punya maksut, tujuan dan kepentingan. Apa lagi kalo bukan minta tebengan pulang?
Ta, gue nebeng motor lu ya nanti sampe rumah?”
“kalo sampe rumah bukan nebeng oon”
“iya anterin gue deh”
“boleh “ kata-kata erlita membuat nafasku cuykup lega. “tapi bayar goceng” masi ada tapinya lagi.huh. tuh bener kan kataku apa-apa di jadiin bisnis. Lita tuh pantesnya masuk kelas social biar dapet pelajaran ekonomi!
“mahal banget, gopek aja ya?” ake bernego mirip orang di pasar yang tengah berniaga. Erlita mengeluh. Huftt.
“jaman sekarang apa-apa naik neng, lagi lo gatau apa hukum ekonomi semakin tinggi permintaan,semakin tinggi juga harga yang di tawarkan” kata erlita menirukan gaya bu rusli saat menerangkan hokum ekonomi di kelas X dulu.
Aku gak salah bilang kan kalo erlita tuh harusnya masuk kelas social aja, cocok tuh jadi anaknya bu rusli. Aku yakin erlita setelah lulus nanti dia bakalan langsung ngabur ke glodok buat bantuin engkohnya jualan panic! Hehehehe
Dan dengan terpaksa aku menyetujuinya, dari pada aku gak bisa pulang…

Hari sabtu enaknya di rumah molor! Aku rasa tukang sayur komplek udah pada gak teriak-teriak lagi. Berarti udah aman posisi ku untuk ngelanjutin tidur hehe. Penyakit yang kadang nempel di tubuh ku ini adalah M (males). Apalagi kalau hari sabtu, saatnya libur dan saatnya tidur sampe siang hehe. Tapi gak sesuai harapan ku nih.mamah menyuruhku menyiram dan mencabuti dedaunan kering di halaman depan. Huh mamah gak cees banget sih sama aku. Aku terpaksa menurutinya. Saat asik meniram tanaman aku menemukan batang hidungnya mas delan yang tau-tau nongol tanpa diundang di depan rumah ku, dan ia langsung tersenyum lebar menyapaku.
“hai tami, wah rajin banet ya. Hemm mas bintangnya ada gak?” sambil sepik nanyain mas bintang lagi , aku tidak ingin melihatnya. Aku juga tidak ingin menjawabnya. Gak penting bagi-ku .
“eh nak delan, nyari bintang ya?”kata mamah dari dalam yang tau-tau keluar membawa senyum sumringah  dan langsung menghampiri mas delan. Untunglah mamah dating jadi aku tidak perlu menjawab dan meladeni orang itu.
“iya tante, bintangnya ada?” tanya orang itu.
“ada ko , masuk aja ya nak delan, bintang ada di kamarnya”
“iya tante”
Mamah bik banget sih sama orang satu itu. Udah kayak anaknya aja. Mah yang jadi anak ini kan aku, mamah pasti langsung menendang bokong orang itu kalau tau mas delan telah menyakiti hatiku. Tapi sayangnya aku gak pernah cerita sama mamah soal siapa-siapa saja yang aku suka soalnya…(mikir dulu) ya itu tadi seperti sebelumnya aku ceritakan kalo aki belom pernah suka sama cowok, dan ketika aku suka sama cowok aku belum berani cerita, tapi kalaupun aku cerita nanti aku diketawain tagi. Ih gamau ah!

Usai membantu mamah, aku segera ngucluk kekamar biar gak ngeliat wajahnya mas delan. Muak aku! Dan pastinya batin-ku teriris sakit.
Aku melangkah menaiki tangga, hemm sempat ngengintip sedikit sih (awas bintitan) mas bintang dan temannya yang satu itu tengah asik menonton film south kensington. Film itu sudah 2 kali aku tonton sampai bosan aku.
Alu kembali melemparkan seperangkat tubuhku di tempat tidur
Drrtt..drrrtt..drrtt…
Satu pesan mendarat di desktop handphone-ku setelah aku melihat ternyata dari.
From : elang busuk!
Hai tami lagi apa?
Apa maksudnya coba? Tiba-tba SMS-ku setelah ku presiksi gak ada angin , gak ada hujan, dan he say “hay tami lagi apa?” sok deket banget sih1
To : elang busuk!
Apa? Mau gangguin gue lagi, hah?
Aku membalasnya dengan sedikit sewot eh banyak ding hehe. Aku menamai elang di handphone-ku elang busuk! Itu karena tingkahnya yang ku anggap busuk.dan aku cukup menjaga jarak dengan laki-laki yang mendekati-ku, takut-takut nanti aku kecolongan lagi, seperti mas delan yang sukses mecuri hatiku saat ini.
Drrrtttt…drrrttt…drrtt.
From : elang busuk!
Kok gitu doing sewot sih? Huh payah lo!
Tuh kan sudah ku bilang sebelumnya elang tu nyebelin, ngeselin, nyolotin. Mending tadi tidak ku balasin SMS-nya. Hanya membuat emosi saja.

Akhir-akhir ini aku dengan sengaja tidakmengaktifkan YM-ku, nulis di blog, email, frontal ditwitter, ataupun ngebacot di facebook-ku. Karena… soal hati-ku. Aku yang tengah menghilang dari peradaban dunia maya demi kebaikanku. Biar gak ketemu mas delan si situs-situs semacam itu. Dan puluhan SMS-nya yang mendarat di desktop handphone-ku dari mas delan  minggu ini juga tak aku balaskan. Jangan kan ku balas, aku baca saja tidak, begitu SMS masuk aku langsung men-deletenya.
Kerjaanku saat ini hanyalah menjadi siswa yang baik di sekolah,
Menjadi anak yang baik intuk kedua orang tua-ku, jadi adik yang manis untuk mas bintang , jadi kakak yang cantik untuk alba, dan juga jadi teman yang baik untuk arza. Itu saja tidak ada yang lain.
Aku ini anak satu-satunya perempuan dirumah otomatis banyak yang menyayangiku contohnya mas bintang yang terang-terangan melontarkan selemparan kata saying padaku waktu aku sakit dan di opname di rumah sakit beberapa waktu yang lalu. So… aku memanfaatkan rasa sayangnya. Gak jahat dong kalo Cuma bermanja-manja ria sama mas bintang? Apa lagi aku tau saat ini mas bintang senasib denganku.
“mas yuk nonton resident evil 4 ?” ajakku sedikit memeksa. Kalo gak di paksa kayak gini mas bintang gak bakalan mau dijamin deh. Akhirnya setelah melakukan pengorbanan yang cukup banyak untuk membukuj mas bintang. Ia menganggukan kepalanya, yes nonton!.
Film yang banyak ku temukan zombie didalamnya pun ku tonton, sukses membuatku menjerit keras karena aku takut dengan si zombie dan jutaan temannya. Aku pun tidak segan-segan untuk beberapa kali memeluk mas bintang , wong itu mas-ku ehehe. Aaa mas bintang aku takutt!. Bodoh ya aku, tadi ngajak-ngajak mas bintang sampe ku tarik2 bajuya sekarang teriak-teriak ketakutan , aneh!

Usai menonton film yang cukup memnuat adrenaline ku bangkit. Aku dan mas bintang mampir di kafe weni hemm hanya sekedar main-main doing sih gak ada tujuan lain. Tapi yang membuat-ku malas dan ingin buru-buru pulang, ketika kami bertemu dengan mas delan dan dia mersama orang yang ku prediksi sebagai pacarnya. Aku yakin itu adalah adisty. Udah gitu mad bintang bukannya cepat mengajak-ku hengkang dari tempat ini malah menyruh mas delan dan cewek itu bergabung bersama kami. Di hadapanku lagi. Padahal kan mas bintang tau aku suka sama mas delan tapi? Mas bintang gak mikir perasaanku apa? Hiks.
“hai delan, adisty. Kalian abis nonton juga?’tanya mas bintang tersenyum simpul kearah keduanya.
“iya, lo juga? Hai tami” mas delan menyapa-ku dikalimat terakhirnya. Aku Cuma tersenyum kepaksa aja. Malas banget aku dengan orang macem dia. Udah ada ceweknya masih aja sok baik dengan ku. Huh dasar cowok gak bener!
“hai tami , ini pasti adiknya bintang ya” kata adisty yang menurut-ku sok akrab.
“hai” jawab-ku singkat.
Aku tak perlu menanyakan namanya, sudah jelas aku tau kalau itu adalah adisty. Memang belum pernah ketemu langsung sih tapi kan mas bintang pernah memperlihatkan foto-foto adisty dengan mas delan di facebook-nya.
Dan aku juga tidak perlu basa-basi dengannya ataupun mas delan, aku kira tidak ada yang perlu di bahas untuk saat ini dan mudah mudahan juga untuk selanjutnya soalnya aku sudah tidak ingin berbicara dengan mas delan lagi.
Aku mengaduk-ngaduk banana split-ku yang setengah meleleh. Mereka tengah asyik bercengkrama dan tidak jarang juga aku mendengar hahahahihihi dari ketiganya. Tapi aku tidak bercampur ria dengan mereka. Aku sedikit menyekat0kan diriku dari mereka. Sesekali aku tersenyum untuk menghargai mereka. Aku huga sempat beberapa kali memperhatikan paras cantinya adisty yang lebi cantik aslinya di bandingkan di foto. Mungkin adisty adalah foto genic . tidak seperti aku? Apa aku ini?serasa langit dan bumi  ketika memandang adisty dan membandingkan dengan diriku. Kapan sih aku bias seperti adisty? I think Never can

Kalau aku lagi gak ada kerjaan seperti sekarang pasti aku memainkan laptopku aku udah bilangkan di halaman sebelumnya kalau aku gak punya saudara perempuan di rumah ini. Masa mau ikut main basket sama mas bintang? Atau ikutan main mobil-mobilan sama arba? Rasanya gak mungkin deh. Ada si sepupu-kunamanya sinta, tapi dia sekarang tinggal di USA untuk melanjutkan kuliahnya. Long time no see with sinta. Kami hanya berhubungan lewat email saja. Hanya sebuah email yang membuat kami terhubung selebihnya tidak. Itu pun kalau ia sempat membaca dan membalas email ku yang ku dengar dari cerita kakek-kan sinta sangat sibuk dengan program sarjana-nya disana.
Karena saat ini aku sedang iseng tingkat dewa aku membuka icon facebook orang. Hemm tidak ada yang menarik, sampai ku temukan kiriman dari facebooknya elang yang masuk ke beranda-ku. ERLANGGA SETYA PUTRA ALFIAN.itu nama facebooknya elang dalam kirimannya tertera alamat wibesite nya, hemm macem blogger gitu. Eh tapi setelah ki buka beneran blog sih hehe. Aku segera meng-klik link yang tertera disana.
www.coretan.blogspot.com
Terpampang dengan jelas judul blog-nya CORETAN SI ELANG BODOH .aku setuju dengan kata-kata itu akhirny si elang mengakiu kalau dirinya bodoh. Aku tersenyum puas membacanya. Karena aku penasaran dengan isi blog itu maka ku baca-lah blog nya.

Bermain dengan mereka itu indah

Sore ini sepulang sekolah, seperti biasa aku pergi  ke tempat yang seperti biasa ku kunjungi, tempat yang kumuh dan kotor , tempat ini ku fonis tidak layak huni oleh manusia secara logika, tapi apa boleh buat, mereka bertahan gidup tanpa logika . tapi aku tidak akan menyalahkan merekan , aku hanya bisa berbagi sedikit yang ku punya , yang menurut ku tidak berharga . aku suka disini, aku bisa berjumpa dengan teman-teman kecil-ku. Doni, siska, reva, indah dan teman lainnya. Mereka memeng masih kecil. Tapi mereka mempunyai keinginan yang besar , semoga semua yang ku ajarkan bisa membuat mereka lebih baik.

Elang? Ngajar? Aku menyerengitkan alisku lalu membaca post selanjutnya.

Engkau yang ku cinnta semoga tenang disana.

Aku biasanya mengunjungi teman jalananku yang selalu bisa membuatku terharu akan semangatnya. Tapi sore ini aku harus menemani mamah yang terbaring lemah di rumah sakit. Dan saat itu aku menyaksikan tuhan mengambil mamah , dan aku harus menerima kenyataan kalau mamahku telah tiada. Aku ingin tetap tegar.

Jadi mamahnya elang?. Oh god…  aku gak nyangka.

Aku lagi hangeout sendirian di pim. Lho kok hangeout sendirian? Iya abis karma teman ku arza yang lagi rajin banget dia bantuin nyokapnya belanja kain di pasar tanah abang, jadi aku sendirian deh.
Tak ku sangka, dan tak ku inginkan. Aku bertamu dengan mas delan.. aaaaa malas!mood ku langsung berbalik 180 derajat dari sebelumnya. Became bad mod! Tapi jantungku terasa hiperaktif ketika mas delan menghampiriku. Duh pake kesini lagi, ngapain si?
“hai tami, sendirian?”
Aku gak menjawab pertanyaan mas delan. Malah aku berusaha kabur dari hadapan mas delan saat itu , tapi.. baru selangkah aku melangkahkan kaki mas delan sukses meraih tangan ku dan ia menghentikan langkahku.
“tami?.. kenapa kamu jauhin aku?” Tanya nya.
Aku masih diam.
“kenapa kamu gak bales chat ym-ku. Gak bales wall di facebook, bahkan kamu gak sama sekali membalas sms ataupun mengankat telepon ku?” mas delan melanjutka omongannya. Ia menyerbuku bengan seribu pertanyaan yang tidak bisa ku jawab dengan beberan alas an yang logis. Iya masalah perasaan emang logis apa? Menurutku tidak!
Please mas mengerti aku.. batin ku melirih.
Akhirnya aku angkat bicara.
“mas delan mau tau kenapa aku kayak gini?...”
Lalu aku terdiam kembali sampai beberapa detik.
“kenapa?” Tanya nya.
“hiks.. karma aku menyukai mas delan. Hiks. Aku salah, gak seharusnya aku menyukai mas delan,karma itu aku gak ingin merusk hubungan mas delan dengan adisty.. hiks..hiks..hiks..” aku terisak di kata-kata terakhirku. Tapi aku segera menghapus air mata yang membasahi kedua belah pipiku

No comments:

Post a Comment