Sebelum menjadi kita, aku dan kamu adalah dua buah tanda tanya yang berusaha mencari jawaban dengan ke-mengertian, sampai pada akhirnya kita lelah, menyerah dan berhenti di sebuah titik, untuk saling berpegangan agar bisa meneruskan perjalanan.

Friday, April 15, 2011

aliya

Matanya berbinar memancarkan keluguan seorang anak kecil , ya dia adalah seorang anak kecil , Aliya , itu sebutan nya . siapa sangka kalau dibalik binar matanya itu berisi kegalauan hati , ibunya telah meninggal sejak ia berumur 2 bulan , ia tak pernah melihat wajah ibu yg melahirkannya , hanya bisa memandang gambar2 yg berada di dalam bingkai yg kian usang . Sedangkan ayahnya seorang pemabuk . Ia tinggal bersama nenek satu2 nya orang yang menyayangi aliya , lihat tubuh nya kecil , kurus , bagai anak tak terurus , sang nenek tidak dapat melihat, beliau menderita cacat mata sejak 5 tahun yang lalu . Umur aliya beranjak 7 tahun . Saatnya untuk sekolah , tapi keadaan membuat nya tak bersekolah . Keseharian nya hanya membantu sang nenek untuk menjual susu kedelai buatan nenek , meski nenek tidak melihat beliau masih bisa menggunakan matabatin nya , aliya selalu menuruti apa yg dikatakan sang nenek .
Suatu malam , hujan turun dengan lebat nya , kondisi badan nenek tidak memungkinkan untuk membuat susu kedelai , sementara kalau nenek tidak membuat susu , esok aliya tidak bisa menjual nya . Dan yang pasti tidak punya uang untuk membeli makanan . Malam itu ayah aliya pulang dengan keadaan mabuk . Jalannya sempoyongan , dan ia mengetuk2 pintu . Aliya membukakan pintu dan membantu ayahnya untuk masuk kedalam kamar , terbaring lah ayah di sebuah ranjang yg telah reot , aliya memeluk sang ayah . "ayah , aku rindu ibu" begitu katanya . Walaupun sang ayah seorang pemabuk ., tapi ia tetap menyayangi aliya .
Ayahnya tertidur dan mungkin tidak mendengar perkataan aliya .
Rumah reot , itu yang paling cocok sebutan untuk rumah aliya . Pondasi yg kian rapuh , kayu2 yg termakan oleh jaman , atap yg bocor banyak sekali tambalan2 untuk mencegah kebocoran ketika hujan datang . Tes tes tes , terdengar bunyi air yg menetes dari atap , lantainya pun rusak , rumah ini tidak pernah direnovasi , jangankan di renovasi . Di betulkan pun tidak . Karna keadaan ekonomi keluarga . 
Ia beranjak dari tempat tidur untuk menyelesaikan tugas neneknya . Yaitu membuat susu . Esok paginya , hujan masih membasahi bumi , tak knal hujan maupun hawa dingin , aliya tetap berangkat untu menjual susu kedelai hangat ."susu kedelai , bu beli susu kedelai hangat. Ayo beli" anak itu slalu berteriak kesana kemari untuk menjual susunya . Ia terus menelusuri jalan2 . Ditengah keramaian kota dan derasnya hujan . Ya tuhan , malang nya si kecil aliya . Ia melipat ke2 lutut nya dan memeluk lutut yg terlipat . Dan berharap semoga hujan cepat mereda .
"aku rindu ibu , apakah ibu rindu dengan ku?" lirihnya dalam hati .
"ibu mu pasti merindukan mu" seseorang mengatakan itu dan mendekati aliya , "aku mengerti keadaan mu , boleh aku membeli semua susu yg kau jual?" tanya nya . Aliya menatap kakak itu , dan tersenyum mengangguk . Ia lekas membungkus semua susu kedelainya untuk di berikan kepada kakak itu . Senangnya , kakak itu cantik dan baik hati , seperti dewi yg diutus oleh ibu dari surga sana . Bersyukur atas apa yg terjadi hari ini . Aliya gadis kecil malang yg slalu bermimpi bertemu dengan ibunya

No comments:

Post a Comment