Sebelum menjadi kita, aku dan kamu adalah dua buah tanda tanya yang berusaha mencari jawaban dengan ke-mengertian, sampai pada akhirnya kita lelah, menyerah dan berhenti di sebuah titik, untuk saling berpegangan agar bisa meneruskan perjalanan.

Friday, April 15, 2011

cerpen


Demi sahabat ku

Awalnya si aku Cuma berniat Bantu sahabat ku , ceritanya disini aku jadi makcomblang , tapi usul punya usul tanpa ku prediksi sebelumnya rio malah ,mintaku jadi pacarnya . bukan salah ku dong disini semenjak aku ganti propesi sampingan jadi makcomblang , rio sering meminta saran dariku untuk mendekati cewek yang di taksirnya , hemm namanya vina , ia tidak lain dari sahabat ku.
“syell, aku malah suka sama kamu” kata rio dengan nada yang tidak lagi bercanda seraya menempatkan dirinya di kursi sebuah taman di belakang sekolah waktu itu.. siapa bilang aku gak punya rasa ? bahkan aku sebdiri gak menyangka kalo perasaan itu juga tertanam dalam diriku ,
“aku juga suka kamu , tapi vina sahabatku” tukasku masih sedikit ragu waktu itu.
Akhirnya aku dan rio resmi pacaran saat itu walaupn penuh keraguan dan kami pun sepakat untuk menyembunyikan hubungan kami dari semua orang terutama vina , ya kalo istilah bekennya mah back street gitu.
“terserah semua orang mau bilang apa yang penting kalau kita punya perasaan yang sama kenapa gak di jalanin aja?” seloroh rio suatu hari di balon lantai 3 yang sudah sepi tak berpenghuni kecuali aku dan rio ,
“toh yang ngejalamim kita” tambah rio mantap, aku sering sekali gak enak hati sama sahabatku sendiri , apalagi ketika aku harus mendengar cerita dari vina soal kesukaannya pada rio yang sekarang menjadi pacarku
“syell, aku kemarin ketemu sama rio lho di hypermat , dia lagi belanja sama nyokapnya “ jelas vina menceritakan kebahagiaannya padaku sambil menggelinting rambut keriwilnya itu , dan dari semua cerita nya makin membuatku merasa bersalah , paling aku  Cuma bias berkomentar
“iya vin? Wah asyik dong bias ketemu sama nyokapnya?” beitu doing , waduh vina maafkan lah sahabatmu yang durhaka ini .
Suatu hari vina benar-benar marah padaku ketika ia mendengar dari klara yang sukses memergoki ku tengah menonton bersama rio.
“pengkhianat kamu syela!” hentak vina yang marahnya sedang meluap luap padaku , kata-katanya sukses mengiris hati ku , hiks..hiks..
Paska kejadian kemarin vina seperti tidak mau mengenalkulagi  bahkan untuk menyapaku saja dia enggan , semua salahku , aku yang membuat nya begini.
Saat itu juga aku mencari soso rio dan membicarakan hal ini dengan rio
“vina tau semuanya , dan ia membenciku “ rio tersontak kaget .
“sebaiknya kamu cepat menyatakan cintamu kepada vina , ia menaruh harapan besar padamu” sambung ku .
Tapi saat itu roi masih diam , ia wajahnya terlihat kalut , matanya menerawangku dibuat sayu.
“tapi perasaan ku sama vina udah hilang” akhirnya rio angkat bicara.
“mengertilah posisiku sebagai sahabatnya” lirihku pasrah
“demi sahabatku aku ingin diantara kita hanya ada pertemanan” aku melanjutkan omongan ku.
Walhasil aku sekarang tidaklah menjadi pacarnya rio , kami hanya  berteman walaupun dengan berat hati rio untuk meneripa keputusan ku.
Vina adalah sahabat baik ku sejak kecil kami pergi ke sekolah bersama bermain bersama , pergi kesalon bersama  bahkan tak jarang vina numpang tidur di kamarku , aku pun sebaliknya .
Tanpa memikirkan perasaan ku , aku menyuruh rio memacari vin adan beberapaminggu kemudian aku mendengar kabar mereka telah jadian , aku bersyukur vina telah mendapatkan harapan terindahnya .
“maaf ya syell, aku telah salah sangke sama kamu” kata vina tersenyum lebar seraya memelukku,. Ternyata rio yang mengarang semua ini , ia menceritakan pada vina kalau aku dan rio tidak pernah pacaran , dan yang di katakana klara salah. Hemm okelah ini labih baik dari pada aku harus musuhan dengan sahabatku sendiri.
“iya gapapa kok vin”balasku dengan senyum imutku.
Pengorbanan perasaan itu tidak sebanding dengan persahabatanku, aku boleh kehilangan rio sebagai pacarku tapi aku tidak akan kahilangan vina dan rio sebagai sahabatku. Rio maafkan aku , aku tau perasaanmu

No comments:

Post a Comment