Sebelum menjadi kita, aku dan kamu adalah dua buah tanda tanya yang berusaha mencari jawaban dengan ke-mengertian, sampai pada akhirnya kita lelah, menyerah dan berhenti di sebuah titik, untuk saling berpegangan agar bisa meneruskan perjalanan.

Tuesday, October 23, 2012

november


November.
Sekali lagi harus ku ingat kata itu. Bulan yang selalu ku nanti-nanti sepanjang tahun, karena bertepatan dengan hari ulang tahunku. Tepat pada tanggal 27 november nanti usiaku genap 18 tahun. Aku selalu menanti bulan itu, dimana aku harus mencari teka-teki tentang hadiah apa yang akan ku dapat dari Papa. Mungkinkan sebuah ciuman kasih sayang dari Ibu? Atau apapun yang bisa membuatku tersenyum.
Tapi, kalau ku ulang sejak dua tahun yang lalu, bulan November menjadi bulan yang paling menyeramkan. Ini yang menjadi unek-unek di dalam kepala kedua orang tuaku mengapa aku tidak seceria dulu saat menerima beberapa kado dari mereka. Mengapa aku tidak lagi tersenyum malu saat mereka mengucapkan “Happy b,day” padaku.
Ya, semua itu hilang begitu saja. Seperti di terpa angin masalalu. Yang mana bulan November menjadi sebuah kenangan yang terlalu memilukan. Masih ku ingat bagaimana senyumanmu menyihirku, membuat aku bertekuk lutut di hadapanmu untuk mencintaimu. Masih ku ingat di tanggal itu ulang tahun kita hanya berselang beberapa hari, dan di antara ulang tahun kita, ada hari yang mana kamu pernah mengiklarkan perasaanmu terhadapku. Mencintaiku sepenuh hati dan berjanji untuk selalu ada disisi.
Janji itu begitu saja ku amini, ku telan tanpa mengolahnya terlebih dahulu. Janji itu seperti ramuan mujarap yang sukses menyinari hatiku yang lama padam. Seharusnya di bulan ini aku mengucapkan kata “Happy anniv buat kita yang ke2”
Sekali lagi luka menarikku pada fakta yang belum bisa ku terima secara fana. Kamu terlalu indah untuk di lenyapkan begitu saja. Bagaimana dengan ice cream coklat yang kita nikmati bersama? Bagaimana tentang sippo? Aku bahkan tidak tau keadaan, terakhir kali aku bertemu dengannya, dia bilang, dia rindu pada kita.
Pernahkah kau tau, seberapa lama aku bisa melupakanmu? Jawabannya hanya hatimu yang tau, aku tidak akan berlaku egois pada diriku yang terlalu mencintaimu. Aku juga bukan wanita super, sekalipun wonder woman pasti tidak bisa hidup seorang diri.
Kamu pergi begitu saja meninggalkan cinta kita, jangan menjadikan apapun untuk alasan pembenaran, aku terlalu kecewa dengan pecundang sepertimu, tidak ada yang harus di bahas lagi, tidak ada yang harus kamu jelaskan. Otakku tidak bisa menerima jawaban darimu secara logika. Yang aku tau kau maya. Dan tidak nyata. Kembalilah ke duniamu dan lupakan aku. sekali lagi, happy anniversary buat kita.

No comments:

Post a Comment