Haii Tuan Capricorn, Aku juga kembali lagi.
Balasan suratmu kali ini ketika aku sudah berada di rumah ibuku, bertemu dengannya. ah, senang sekali rasanya Tuan.
Aku suka tulisan meracaumu, yang penting masih satu presepsi dan nyambung denganku. hehehe. Bukan, maksudku emm, aku hanya tidak ingin ia (hanya dia) membaca suratku sebelumnya kemudian ia mengetahui perasaanku. Itu gawat. kalau tulisanku yang lain, aku sama sepertimu; berharap banyak yang menyukainya.
Belakangan ini juga aku muak dengan kampanye hitam yang terlaru berlarut-larut itu, kurasa itu menghancurkan jiwa nasionalisme kita, terlalu frontal dan anarkis. aku bahkan tidak peduli yang bakal menang yang mana. dan akhirnya kita tau yang mana yang pecundang yang mana yang pemenang. Konyol kan?
Aku selalu berusaha mengerti dirimu Tuan, terkadang aku berpikir, bagaimana jadinya ketika aku berada di posisimu. Aku yakin tidak akan sekuat dirimu. Aku ingin kau tetap baik-baik saja. tetap dengan perumpamaan-perumpamaan anehmu, tetap dengan gaya bicaramu yang terkesan sok dewasa itu (ini serius kuadrat). tapi aku menyukainya.
jadi, intinya aku tidak akan mengatakan apapun padanya. sebab ia adalah karibku. aku tidak ingin sesuatu berubah setelah ini. penyelesaiannya; aku akan rehabilitasi Hati. hahhaahaha. mungkin itu adalah hal yang tepat.
aku ingin menyampaikan sesuatu yang sederhana; Jatuh cinta itu seperti kita menaruh sebuah cupcake ke piring kecil. cupcake itu kuibaratkan seperti hatiku. meski cupcakeku sudah tidak lagi berbentuk cupcake, karena ketika ditaruh di sebuah piring kadang sering kali tersenggol hingga terjatuh, kadang di piringnya sudah ada cupcake lain, hingga tidak ada tempat lagi untuk cupcake milikku. dan kali ini ketika aku mengetahui tidak ada cupcake lain di piring itu, aku tidak yakin apakah piring itu tersedia untuk cupcakeku yang sudah tidak berbentuk ini. begitu gambarannya Tuan.
kebahagiaan itu terdiri atas hal-hal yang paling sederhana di sekeliling kita, seringkali kita tidak menyadarinya. Jangan terlalu berharap apa yang tidak kau miliki tapi mensyukuri apa yang kau miliki saat ini. aku berkata seperti ini karena aku tengah berada dalam keluargaku. hingga aku sadar bahwa mereka adalah hal paling penting dalam hidupku melebihi apapun. kadang kita tidak berpikir logis untuk orang-orang yang terlalu kita cintai. uang, harta, dan tahta tidak lagi ada harganya ketika aku lebih membutuhkan mereka.
terimakasih telah menjadi teman pena yang baik Tuan.
semoga kau selalu baik-baik saja.
salam hangatku.
Nona Sagitarius.
No comments:
Post a Comment