Kain satin yang
usang.
Kain satin
berwarna putih kecoklatan tergantung di dekat jendela.
Menghadap kaca
di sebelah utara.
Menyisakan wajah
dan telapak tangannya.
Sehari lima kali, dengan asa
limpah pahala.
Kain satin putih
kecoklatan termakan usia.
Polos dan
sedikit lusuh.
Ada harapan di berikan setiap kali senyumnya
muncul ke permukaan.
Di balik
kacamata minusnya, tersimpan kerut-kerut yang mendandakan usianya mulai senja.
Kain satin yang
di sebut mukena.
Simbol kemuliaan
hatinya.
Menemaninya
dalam simpuhan.
Saat ia
melantunkan sajak Tuhan yang paling indah, bernama Qur’an.
Kain satin
usang, menghiasi wajahnya yang sayu.
Membalut tubuh
Ibu setelah berwudhu
Dibawanya untuk
menghadap Mu.
Dengan doa yang
terbalut khusyuk.
Kain satin putih
kecoklatan, suatu hari aku pasti kuganti.
niche.. kata-katanya pas..
ReplyDelete