Sebelum menjadi kita, aku dan kamu adalah dua buah tanda tanya yang berusaha mencari jawaban dengan ke-mengertian, sampai pada akhirnya kita lelah, menyerah dan berhenti di sebuah titik, untuk saling berpegangan agar bisa meneruskan perjalanan.

Sunday, January 5, 2014

kain satin usang




Kain satin yang usang.

Kain satin berwarna putih kecoklatan tergantung di dekat jendela.
Menghadap kaca di sebelah utara.
Menyisakan wajah dan telapak tangannya.
Sehari lima kali, dengan asa limpah pahala.

Kain satin putih kecoklatan termakan usia.
Polos dan sedikit lusuh.
Ada harapan di berikan setiap kali senyumnya muncul ke permukaan.
Di balik kacamata minusnya, tersimpan kerut-kerut yang mendandakan usianya mulai senja.

Kain satin yang di sebut mukena.
Simbol kemuliaan hatinya.
Menemaninya dalam simpuhan.
Saat ia melantunkan sajak Tuhan yang paling indah, bernama Qur’an.

Kain satin usang, menghiasi wajahnya yang sayu.
Membalut tubuh Ibu setelah berwudhu
Dibawanya untuk menghadap Mu.
Dengan doa yang terbalut khusyuk.

Kain satin putih kecoklatan, suatu hari aku pasti kuganti.

1 comment: