Sebelum menjadi kita, aku dan kamu adalah dua buah tanda tanya yang berusaha mencari jawaban dengan ke-mengertian, sampai pada akhirnya kita lelah, menyerah dan berhenti di sebuah titik, untuk saling berpegangan agar bisa meneruskan perjalanan.

Thursday, January 31, 2013

Dunia imajinasi kita.



Dear Tuan Capricon.

Disini aku akan mengajakmu menaiki pesawat ulang alik sebagai perjalanan kita kali ini, mari berpegangan, dan kencangkan sabuk pengamanmu. Sebentar lagi kita akan terbang. Ke dunia imajinasiku.

Aku senang mendengarnya, kamu baik-baik saja disana. Di rumahku pun sama, hujan dan cuacanya dingin, itu yang menyebabkan aku harus memakai jaket, dan dua selimut setiap malam. Saat aku menulis surat ini, rintik hujan masih menyertai malamku.

Aku sudah membaca balasan suratmu disini Terimakasih, aku senang sekali kamu menyambut kedatangan suratku yang kemarin dengan antusias.

Bertemu? Mungkin suatu saat nanti, kita akan bertemu.

Oh ya? Jadi Arka takut padamu? Setiap anak, punya proses untuk adaptasi dengan hal-hal yang baru. Mungkin Arka tidak tau, bahwa sebetulnya di dalam wajahmu yang horror itu, ada jiwa ondel-ondelnya J

Tapi pada dasarnya mereka sama-sama ingin disayang, diperhatikan, di ajak bernyanyi dan dipeluk sewaktu wajahnya bersedih. Begitu yang aku lakukan saat aku berdiri di depan kelas menghadapi puluhan anak yang hiperaktif. Meski kadang aku sediri masih suka kaget saat mereka menyebutku, Ibu.

Oh iya, aku punya murid favoritku, namanya David, anak laki-laki setiap pagi ia menyambutku riang dengan suaranya yang supernyaring dan senyum polosnya memamerkan sederet giginya yang ompong, banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang ia lontarkan begitu saja tanpa berdosa, seperti;

“Ibu, pesawat itu kok besar sih?”

“Ibu, dulu waktu kecil giginya ompong gak?” tentu saja.

“Ibu, tadi pagi aku ngompol, gak sengaja lho bu, kalo ibu ngompol gak?” ya, itu realita. aku sering ngompol sampai kelas 5 SD. :P

Dan yang terakhir ku dengar kemarin, “Apakah ibu sudah menikah?”

Goddamnit, pertanyaan mereka membuatku kalap, syok, keki, ingin ketawa, dan segalamacam perasaan bercampur aduk di dalam hatiku. Haahahhaha. Mereka tidak tau bahwa sebetulnya aku ini anak ingusan (sama seperti mereka) hanya bedanya keberuntungan menghampiriku karena aku bisa berada di tengah-tengah mereka membimbingnya bernyani, bertepuk tangan, dan bercerita tentang hal-hal yang membuat mereka penasaran.

Aku selalu suka saat mereka bergelayut manja di lenganku, memelukku dari belakang, mencuri-curi perhatian, atau apapun mereka lakukan demi mendapat perhatian dariku.

Ada juga pasukan super girl, yang terdiri diantara cewek-cewek yang secara tidak langsung mempunyai skil sebagai artis, karena mereka selalu menunjukan beberapa fashion yang di pakai ke sekolah, seperti kunciran rambut, sepatu berwarna pink, atau bermacam-macam aksesori lainnya yang mencolok.

Dan aku sudah membuat anggota power ranger, untuk lima anak laki-laki yang suka berantem, namanya Opik, Pa’i, Ferry, Dimas, Dan Edo. Tidak jarang mereka membuat kekacauan di kelas. Bayangkan saja pada saat pelajaran menghitung mereka melakukan adegan salto, guling-gulingan, berlarian di atas meja, menendang papan tulis, atau adegan akrobat lainnya. Entah, sebetulnya ini taman kanak-kanak atau pertunjukan sirkus, sih?

Yang jelas, aku senang, aku sudah jatuh cinta pada mereka. Aku menyukai mereka, aku menyayangi mereka seperti menyayangi adik-adikku. Ya, hidup ini indah karena ada anak-anak kecil yang bisa bergerak bebas, mengkhayal setinggi mungkin, tanpa dibatasi dengan realita.

Mayday.. mayday.. pesawat ulang alik ini akan segera jatuh

Sekali lagi Huston.. Huston.. tolong segera di bantu, peringatan ini sebagai ujian dari kehidupan.. mayday.. mayday..

Tapi jika aku menarik sadarku, inilah perjalananku, sebuah proses kehidupan. Aku harus sadar bahwa semua yang aku lakukan adalah pencapaian, dimana pada akhirnya aku akan berhenti setelah raga ini sudah tidak bernapas lagi, tidak bisa melihat lagi, dan kembali kealam yang kekal.

Jika kamu tanya apakah sihir itu ada?

Aku akan menjawab, sihir itu ada jika kita mempercayainya, kamu lahir ke dunia ini, bisa berjalan, berbicara, bahkan bertengkar dengan lika-liku ujian kehidupan. Bukankah semua itu hal yang ajaib? Menurutku iya, dan menuliskan surat untukmu termasuk hal yang ajaib, karena dengan begitu saja mengalir seperti air yang mencari hilirnya, tulisan ini tercipta untukmu.

Mirror-miror on the wall, apakah tuan Capricon Bisa menyelesaikan skirpsinya?

Jawabannya, tentu bisa.

Pejamkan matamu, buang semua kebencian akan brengseknya dosen, angka-angka menyebalkan, dan lembaran kertas horror yang menjadi referensi. Bilang pada dirimu sendiri bahwa skirpsi terkutuk itu adalah temanmu, sahabatmu, bahkan calon isterimu yang kamu cintai. Berawal dari sana, kamu akan mendapatkan sebuah kehidupan yang baru, menemukan hal-hal baru yang lebih ajaib lagi, memukau, dan keren lebih dari pahlawan bertopeng.

Azalou erbapilo zeal, bermimpilah sejauh mungkin, setinggi mungkin dan berusahalah, gantungkan mimpi-mimpi yang gelap itu di atas kepalamu.

Wertyuo pobholak dertwan, anggap kertas-kertas mengertikan itu adalah sebuah pintu, yang di dalamnya berisi anak-anakmu yang satu perempuan dengan rambut bob dan senyum yang menawan, dan satunya laki-laki super kuat, keduanya lucu, dan menggemaskan. Setelah kamu lelah dengan seluruh perjuangan membuka pintu, semuanya terbayar ketika mereka berlari menghampirimu, memelukmu, dan mengatakan, “papa pulang,” kemudian mereka mencium tanganmu, dan bercerita bagaimana tentang boneka baru yang di belikan isterimu dan seberapa canggih robot ultramen dengan jubah merahnya.

Semuanya terangkum diatas tumpukan kertas yang kamu namai skripsi, hidup ini tidak berbatas menyelesaikan skripsi, masih banyak jutaan hal lain yang menantang, yang lebih seru, yang lebih membuatmu gila, sekaligus membobok benteng keteguhan hatimu. mungkin itu sejatinya sebuah petualangan hidup yang membuat kita sering kali merasa tidak kuat meneruskannya.

Tapi disini, semua orang berlomba-lomba mengadakan pencarian, pencarian jati diri, financial, kehidupan yang layak, iman, dan yang terakhir pencarian hati. dimana, saat ini kita sadar, kalau semua halau rintangan tidak bisa diselesaikan sendiri.

Tynbolif ozowara ufhvico, tuan capricon akan menyelesaikan skirpsinya dengan cepat.

Ia bisaa..

Aku yakin ia bisa..

Dan ia yakin, bahwa dirinya bisa.

Serta aku percaya, tuhan mendampinginya, berikut jutaan malaikat yang turut mengamini.

Tuan Capricon, percayalah. Semua yang kita lakukan di dunia ini tidak ada yang sia-sia kecuali diam dan berharap.

Pipiyot pun seorang penyihir jahat, tidak dengan simsalabim ia bisa membunuh nirmala. Jutaan proses ia ikuti. demi tujuannya, lihat seberapa usaha dia untuk mencapai sesuatu, tanpa memandang sesuatu itu berniat buruk atau tidak.

Lakukan, karena kamu mencintai, lakukan karena kamu ikhlas.

Bicara dengannya? Tidak terimakasih, tuan. Aku tidak ada kaitannya dengan dia.

Tapi jangan percaya kalau aku adalah orang yang seperti kamu bayangkan. Sekali lagi, surat ini hanya sebuah sihir yang ku tuliskan dalam hilafku.

Pada kenyataannya manusia sama, ada saat-saat mereka berada di titik jatuh, dan ada kalanya mereka berusaha bangkit karena tidak mau terus-terusan jatuh. Dan ada waktunya mungkin kita harus berpegangan agar tidak lagi terjatuh.

Alexi, tolong cepat bunyikan alarm peringatan, putuskan sebagian hal yang wajib di putuskan, buang seluruh hal yang menyulitkan perjalanan kita.

Kemudian…

Setelah pencapaian itu sampai pada titik tertentu, pesawat ini akan mendarat dengan mulus, dengan senyum sumringah dari semua maskapai, awak kapal, dan seluruh penumpang, termasuk kita.

Bersabarlah menunggu datangnya pelukan, Tuan.

Sekian perjalanan imajinasi kita hari ini..

Cepat bangkit dan kerjakan skripsimu atau aku akan menonjokmu! :p




Cheers,

Nona S.

No comments:

Post a Comment