Ketika aku memejamkan mataku, yang terbesit di dalam otak
adalah namamu, entah mengapa semua hal yang kupikirkan selalu berkaitan
denganmu,
apakah itu cara Tuhan untuk melibatkan kita?
Yoo Ra, pernah tidak kamu beranggapan bahwa aku penting?
Atau
setidaknya kamu menganggapku penting walaupun itu hanya sedikit dari
pemikiranmu,
Yoo Ra, jika ini adalah surat terakhirku, maka ingatlah aku
sesekali dalam kenanganmu, meski aku tau itu rasanya sulit bagimu.
Tidak ada apapun yang pernah kuharap darimu, Ra, ini begitu
cukup memedihkan dibandingkan kita yang harus selalu bersama dan kamu sering
kali meninggalkanku tanpa kejelasan.
Kita bahkan sudah saling mengenal, dan untuk memahamimu
perlu waktu yang begitu lama, banyak hal yang sudah habis kuceritakan, hingga
tak ingin menggambarkan sosokmu lagi di sini.
Aku adalah seorang pemuja
kerupawananmu, dari sini. Dan selalu berhasil mengumpatinya. Aku, wanita yang berkali-kali
menggumam karena mengagumimu.
jika ini adalah perjalanan panjang yang begitu memilukan, aku mungkin tidak akan pulang dan mencari bahu lain yang lebih nyaman. atau tidak senyaaman bahumu,
Aku akan pergi setelah ini.
Aleina.
No comments:
Post a Comment