Sebelum menjadi kita, aku dan kamu adalah dua buah tanda tanya yang berusaha mencari jawaban dengan ke-mengertian, sampai pada akhirnya kita lelah, menyerah dan berhenti di sebuah titik, untuk saling berpegangan agar bisa meneruskan perjalanan.

Wednesday, March 30, 2016

kehilanganmu





Bukankah kehilanganmu adalah hal yang biasa, bukan lagi sesuatu yang baru?
Aku masih saja tidur dengan terisak dan bangun menyesak. Menunggu sesuatu darimu, lalu, Kamu tidak ada kabarnya.
Bukankah ini adalah hal yang biasa? Aku menjalani hidupku sendiri, tanpamu.
Lalu mengapa ada satu organ tubuh ini yang tak rela? Yang berkali kali menentang kepergianmu dan di realisasikan oleh air mata?
Aku bungkam, sudah lelah mengucap rindu yang tak pernah kau dengar. Hingga akhirnya aku lelah dengan perasaan yang itu-itu saja.
Suatu hari nanti. Jika kamu mencariku, mungkin kau tidak akan bisa menemukanku. Tidak adalagi aku yang selalu menunggu kabar darimu. Tidak adalagi aku yang selalu bersikap manis di depanmu.
Yang mungkin kau temukan adalah sebatas kenang. Kenangan orang yang akhirnya memilih pergi karena tak sanggup lebih lama sendiri.
Ya, Aku pergi membawa deretan luka. Sebab, kau tak pernah benar-benar ada. Sedangkan aku terlalu mencinta.

No comments:

Post a Comment