Bukankah
kehilanganmu adalah hal yang biasa, bukan lagi sesuatu yang baru?
Aku masih saja
tidur dengan terisak dan bangun menyesak. Menunggu sesuatu darimu, lalu, Kamu
tidak ada kabarnya.
Bukankah ini
adalah hal yang biasa? Aku menjalani hidupku sendiri, tanpamu.
Lalu mengapa
ada satu organ tubuh ini yang tak rela? Yang berkali kali menentang kepergianmu
dan di realisasikan oleh air mata?
Aku bungkam,
sudah lelah mengucap rindu yang tak pernah kau dengar. Hingga akhirnya aku
lelah dengan perasaan yang itu-itu saja.
Suatu hari
nanti. Jika kamu mencariku, mungkin kau tidak akan bisa menemukanku. Tidak
adalagi aku yang selalu menunggu kabar darimu. Tidak adalagi aku yang selalu
bersikap manis di depanmu.
Yang mungkin
kau temukan adalah sebatas kenang. Kenangan orang yang akhirnya memilih pergi
karena tak sanggup lebih lama sendiri.
Ya, Aku pergi
membawa deretan luka. Sebab, kau tak pernah benar-benar ada. Sedangkan aku
terlalu mencinta.
No comments:
Post a Comment