Sebelum menjadi kita, aku dan kamu adalah dua buah tanda tanya yang berusaha mencari jawaban dengan ke-mengertian, sampai pada akhirnya kita lelah, menyerah dan berhenti di sebuah titik, untuk saling berpegangan agar bisa meneruskan perjalanan.

Monday, March 19, 2012

kelas membatik sama manoharun


semuanya berawal dari twitter. pagi itu kak @_harh following saya beberapa waktu yang lalu. kebetuan saya sering dengerin RRI dan disana ada kak @lianamaku dan kak harun. kak harun ini seorang pecinta buku (saya juga walaupun sering angot-anotan kalo baca hehe) saya suka membaca postingan blognya lho. . dan beberapa hari yang lalu ia mentweet yang isinya mengajak para followernya untuk ikutan acara membatik di museum bank mandiri kota. sayapun tertarik dan langsung mengkonfirmasi kepada kak harun bahwa saya ingin ikut acara itu. respon pun sangat possitif. Beliau langsung mendaftarkan saya. Hari minggunya saya bersiap untuk berangkat. Tentunya dengan izin papa. “Pa. Aku pulang jam dua. Aku Cuma ikut kelas batik” kataku. Papa mengangguk dan mengiyakan permintaanku. Sampai disana kebetuan saya mungkin memang seorang yang sangat “awam” museum bank mandiri pun saya tidak tahu. Tapi kalau kota tua tentu saya tahu. Than.. kak harun yang menunjukan dimana museum itu berada. Keluar dari terminal transjakarta saya langsung menelpon beliau dan beliaupun akan menunggu saya di lobby.
  Jujur, saya belum pernah bertemu dengan dia. Seperti yang saya tuliskan bahwa saya dan kak harun hanya berkomunikasi via twitter. Saya melangkah menuju lobby. Dan saya menemukan seseorang dengan berbaju hijau dan celana jeansnya. Saya pastikan bahwa itu adalah beliau. Karena Saya satu kali pernah melihat avatar twitternya itu juga untuk mengkonfirmasikan bahwa saya tidak salah orang. Kami bersalaman dan menyebutkan nama kami masing2. Tidak berpanjang lebar ia langsung mengajak saya gabung ke kelas membatik. Saya pun menunggu giliran mendapatkan canting. Setelah mendapatkan canting saya bergegas menuliskan lilin malam itu pada garis-garis yang sudah di buatkan.
Batik sudah jadi. Tinggal di celup kemudian di rebus. Haduh ngantri boooooooo.. jadi giliranku lama deh. Sembari ngantri ada seorang lelaki yang ikut ngantri juga dengan saya. Setelah berkenalan saya tahu nama beliau adalah kak lukman. Kami sempat berbicara mengenai buku. Saking serunya ngobrol. Saya sampai lupa bilang kalo saya ingin batik saya berwarna biru. Bukan merah. Nah si pak ahmad ini menyelupkannya ke warna merah. Saya tidak suka, karena warnanya seperti darah. Saya benci itu. Saya minta untuk di celupkan ke warna biru sehingga hasilnya warna ungu. warna yang saya suka.


 lalu batik ini harus di jemur dulu sampat kering. lalu kak harun mengajak saya solat, sama kak lukman dan kak ayu. abis solat kita makan rame2. saya pesen gado2 nasinya setengah. cuma dengan hara 7rb bisa isi perut. setelah kambali ke kelas yang lesehan itu setengah jam lebih kami menunggu ibu batik yang entah namanya siapa. tapi beiau tak kunjung datang. kami pun lelah. dan segera meminta izin untuk pulang. saya berterimakasih kepada kak harun yang sudah mengajak saya ke acara ini. kami bersalaman karena menurutku tidak ada yang akan saya lakukan lagi. kak harun bilang ia ingin mengisi acara @proresensi di RRI. saya pun tertarik dan saya meminta diri untuk mengikuti acara ini. dengan senyum yang lebar dan satu anggukan kepala dari kak harun. aku mengikuti langkahnya. kami menaiki busway menuju monas yang sekarang berganti nama menjadi monumen anas.
 sampai di halte kami harus menyebrang jalan. perjalanan dengan sendal hampir 200 meter dari halte, tapi aku mengisinya dengan mengobrol dengan kak harun. sedikit terkejut juga mengenal kak harun orang yang paling exis disini ternyata dirinya adalah PNS!! orang segini bawelnya bisa juga yak jadi pegawai negri? heheheh. (ampun kan harun). ia mengaku alumni stan beberapa abad yang lalu. kelihatannya si masih muda. tapi sodara-sodara jangan terlena sama wajahnya yang imut itu. heheheh.
  sampai di RRI gedung bercat putih tepat di sebelah gedung mahkamah konstitusi. kami naik ke lantai 5. dan disana ada beberapa ruangan yang di isi dengan alat-alat banyak lampunya yang saya tidak ketahui namanya. bentuknya mirip cpu. cuma lebih besar 3 kali lipat dari cpu. kami masuk ke dalam ruangan yang mana ruangan itu sudah terisi dengan orang-orang yang sedang siaran. kami mengobrol dan membahas beberapa penerbit dan termasuk kak ayu yang sudah 3 bulan di terima kerja sebagai editor elexmedia. wow! sempet gak percaya juga sih. ternyata mereka adalah orang yang hebat!
  dan kak delisa gadis bermuka arab blasteran ini cerewet. tapi dia cantik kok. aku suka dengan gaya bicaranya. dia mengaku sudah kuliah di.. *lupa univnya* yg jelas umurnya 19 tahun. tapi tetap saja umur saya yang jauh lebih muda. tapi akhirnya dia pulang sebelum siaran berlangsung.
  aku kira. aku hanya duduk di luar melihat mereka yang sedang asik berceloteh dari luar kaca . ternyata orang yang mengaku prince manoharun ini mengajak saya masuk dan ikut siaran sodara-sodara!
  saya gugup seperti orang yang tidak minum air semenjak sebulan yang lalu. tangan saya berubah jadi dingin. padahal saya tidak sedang di lihat saya hanya di dengar.
  kak lia membuka pembicaraan. dan yang di sapa duluan adalah saya. saya langsung di beri wewenang untuk berbicara. ibuuuu! bapakkk! aku masuk radioooo!! *norak.
   hari ini topiknya tokoh yang paling berkesan menurut kamu. menurut aku tokoh yang paling berkesan adalah adri! di novel miss pesimis kak alia zalea. lalu saya menceritakan bagaimana saya menyukai karakter tokoh itu. kalo mau tau. baca sendiri ya miss pesimis ! lalu kami keasikan mengobrol hingga jam 6 sore. kami berdiskusi mengenai bella swan, harry potter, dan sedikit tentang the hunger games.
  saya siap untuk pulang. tapi kak lia menyetop taksi dan langsung membawa kami ke jalan sabang. perasaan gue udah was-was takut papa marah. tapi gue mencoba tenang. papa enggak bakalan marah sama gue. than kami mampir ke sebuah cafe. kak lia memesan makanan super banyak sampe saya bingung melihatnya. untuk kocek pelajar gadungan seperti saya menunggu 3 bulan gak jajan dulu untuk memesan makanan seperti itu. papa kan ngasih uang jajannya perbulan. jadi harus hemat-hemat deh -___-
  kami makan. dan kak lia banyak bercerita. sepertinya ia memang pandai untuk soal bercerita. saya memperhatikan rambutnya yang tersusun rapih. ternyata dia abis dari salon hehehe ketauan deh. saya tidak pernah menyangka kalau saya akan duduk satu meja dengan kak lia. berbicara sambil tertawa dan menikmati suasana seru ini.
selanjutnya karena jam sudah pukul 9 malam. saya pulang di antar oleh kak harun. trimakasi kak ^^
sampai dirumah saya tidak di omeli papa. karena papa tahu saya tidak akan macam2 di luar sana. papa memberi kepercayaan seluruhnya kepada anak sulungnya yang paling di sayang ini*ngacung. tapi papa bilang bagaimanapun juga papa tetap khawatir dengan saya. karena saya perempuan :) begitu cerita hari ini. smoga besok ada cerita yang lebih menarik lagi yaa.

No comments:

Post a Comment