Tak tahukah, rasa yang bertahun-tahun kupendam
sendirian seperti labirin tak berujung?
seperti ketika aku merindu, sekuatmungkin mencegah
deretan sel tubuh ini yang meminta temu untuk mengantarkan rindu pada angan.
Aku menumpahkan segala sumpah serapah tentang harapan
untuk bersama yang mana disetiap partikel doa selalu kukaitkan dengan seuntai
namamu, Tuan.
Rasa kesedihan untuk mencintaimu, kupendam sendiri.
Kukubur dalam angan yang tak bermunculan kecuali dalam ruang hampa bernama ingatan.
tak tahukah kamu..
No comments:
Post a Comment